Tuesday 27 March 2012

Sweet Moment with My Nazwa "Always Patient"

Semangat pagi...

Hari ini rasanya senang sekali, apalagi semenjak Nazwa anak Pertamaku mulai sekolah, banyak sifat dan tingkahnya yang tadinya sering banget buat mama nya nggak sabar, sekarang jadi anak yang pintar dan nurut.. So Sweet banget pokoknya..

Memang benar, balita butuh sosialisasi untuk mengembangkan kretifitas dalam diri, karena bosan setiap hari, setiap saat yang dilakukan cuma itu-itu aja, ketemu mama, adik, mbaknya... (papa kerja soalnya), jadi secara nggak langsung pasti ada aja yang buat mama nya jadi nggak sabaran.

Rumah yang tadinya beres, bersih, jadi seperti kapal pecah jadinya, karena apa saja dibuat mainan sama Nazwa, sepatu masuk lah kedalam rumah, makan belepotan, sampai semua mainannya berserakan dimana-mana alias tersebar. Untung aja ada ART (Asisten Rumah Tangga) jadinya bisa ngerem / terkendali emosiku kalau lagi kesal.

Alhamdulillah semenjak Nazwa sekolah, sekarang setiap dinasehati langsung nurut, "iya mama" : kata Nazwa.. Cuma yang masih belum hilang, kadang-kadang sifat usil ke adiknya masih belum hilang.. Sambil geleng-geleng kepala kalau lihat tingkah laku Nazwa... Lewat samping adiknya yang asyik lagi main pun tangan Nazwa masih aja colak-colek, sampai adiknya jatuh ke lantai dan menangis.
Pada saat minum susu pun, kaki Nazwa juga masih saja tendang-tendang adiknya?? Aduuh.. Mesti gimana yaa kasih tau buat menghilangkan tingkah usilnya..

Beberapa hari yang lalu aku sempat sharing di BBG ( Blackberry Group Bekasi ) mengenai ucapan "JANGAN" dan "TIDAK BOLEH" terhadap anak-anak. Karena terus terang setiap aku melarang Nazwa tidak melakukan sesuatu dengan kata-kata tersebut, yang ada bukannya berhenti malah lanjut diteruskan...

Ternyata memang Top abis deh Group ini, banyak berbagai komentar-komentar para ibu-ibu muda yang bisa jadi masukan buatku, dari mulai metode Time OUT, bahkan untuk lebih bersikap maklum dan Extra Sabar terhadap anak-anak.. Cmiiw (Correct me if i'm wrong).

Mulai dari kata Nakal, kadang-kadang kalo kita sudah lepas kontrol pasti secara nggak sengaja akan menyebut anak kita nakal, dan lain lain... Padahal dengan susah payah ditahan, untuk tidak mengatakan kata-kata itu, tapi tetap saja kelepasan..

Padahal kata-kata adalah doa, apalagi terucap langsung dari seorang Ibu.. Rasanya sedih sekali jadinya kalau aku ingat kejadian sebelumnya.. Pertanyaannya, apakah masih bisa kuperbaiki?? insyaAllah bisa..

Pernah ada tayangan di Televisi, bahwa anak-anak itu ibarat air (bening, bersih, dan tenang). Menurut penelitian : apabila kita memberikan energi yang negatif pada air tersebut, Maka otomatis air itu akan berubah warna menjadi keruh.. Bagaimana dengan anak-anak??

Contohnya : kalau kita pergi ke pengobatan Alternatif, pernah nggak dikasih air dalam botol Aqua, untuk diminum insyaAllah dengan izin Allah Anda pasti sembuh, yakin.. Yakin..

Nah sebenarnya air itu di-isi dengan doa-doa supaya orang yang meminum air tersebut sembuh.
Subhanallah, keajaiban Allah memang sungguh indah..

Sama halnya dengan kalau kita memberikan label-label negatif terhadap anak-anak kita yang nota bene, masih bening, polos, dan belum terkontaminasi apa-apa.. Menjadi sebuah doa yang tidak disengaja dan tidak kita sadari telah terucap dari mulut kita sendiri.
Astaghfirullah... Sedih kalau ternyata sebelumnya aku pernah memberikan label negatif tersebut pada Nazwa (sedih dan menyesal).

Nah dari percakapan via bbg inilah, akhirnya aku seperti di-ingatkan.. Bahwa aku pernah melihat dan mengikuti acara televisi tersebut.

Mulai dari saat itu, aku belajar mengganti kata "Jangan" dan "Tidak Boleh" dengan kata nggak pintar.. Alhamdulillah, sejak saat itu Nazwa yang suka sekali dipanggil Anak Pintar, suka protes kalau kusebut "Nggak Pintar" sebagai kata ganti Nakal.. Kini Nazwa menjadi terkendali, dan mudah untuk berhenti melanjutkan tingkah nakalnya.

Malah semalam, pada saat Nazwa main sepeda dengan teman-temannya di depan rumah, dan nggak mau pulang. Pada saat aku mengajak Nazwa pulang kerumah, spontan karena Nazwa nggak mau pulang langsung teriak-teriak dan memukulku hingga kacamata ku jatuh kebawah sepedanya, sambil tahan emosi, aku bilang : Nazwa mau pukul mama lagi?? Langsung Nazwa minta maaf dan memeluk ku. Saat itu, hilang sudah amarah yang tadi kutahan sambil terharu dengan pelukannya..

Pelan-pelan aku bertanya kepada Nazwa :
Mama   : Nazwa anak pintar atau bukan??
Nazwa  : pintar mama, maaf mama Nazwa nggak akan pukul mama lagi..
Mama   : jadi tadi Nazwa pukul mama nggak pintar dunk??
Nazwa  : iya mama, kalo Nazwa pukul mama "nggak pintar", Nazwa nggak pukul mama lagi kok, jadi Nazwa pintar...
Mama   : baiklah kalau begitu, kalau anak pintar.. Nazwa nurut sama mama ya??
Sekarang sudah malam, besok Nazwa sekolah, mama juga belum makan malam nih... Temenin mama makan di rumah yuuk..
Nazwa  : iya mama 
Sambil pamit ke teman-temannya : "teman-teman... Nazwa pulang dulu yaa"

Subhanallah, ternyata sedikit tahan emosi itu bikin lega ya??
Tidak ada rasa penyesalan karena telah membentak dan marah-marah ke anak-anak...

Dari cerita ini, kuharap aku akan terus bisa kendalikan emosi ku yang kalau dibilang masih suka lepas kontrol atau meledak-ledak (ngomel-ngomel maksudnya).. Kulakukan semua demi anak tercinta..



Ibarat Air..
Air yang tenang membawa kedamaian..
Ciptakan kedamaian di dalam rumah, akan menghasilkan situasi yang sangat sejuk dan nyaman bagi anak-anak kita.

InsyaAllah nanti hasilnya kita petik di kemudian hari, saat anak-anak mulai tumbuh dewasa, yang akan selalu menyayangi, mencintai, dan hormat kepada kedua orang tuanya.. Amin

This is my Sweet Moment with my Daughter...

Mama sayang Nazwa  Neysa

Tulisan ini di-share dalam rangka mengikuti “GA GOLDEN MOMENT WITH YOUR CHILD” yang diadakan oleh penerbit byPASS www.penerbitbypass.com