Tuesday, 18 October 2016

Cara Grand Closing Bisnis Usaha Dengan Bahagia

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh teman-teman…

Menjadi seorang entrepreneur itu sangat menyenangkan, apalagi disaat bisnis kita berkembang pesat dan bermanfaat bagi orang lain.

Kopdar Keluarga TDA Bekasi 
Semalam saya menghadiri acara Kopdar TDA sekaligus Grand Closing Sebuah Rumah makan yang pernah booming selama 4 tahun ini. Pastinya Anda bertanya-tanya, Rumah makan apa sih? Dan, kok Grand Closing pakai acara sih? Apalagi, Closing kok bahagia sih, bukannya sedih?.

Inilah uniknya komunitas TDA (Tangan Di Atas). Rumah makan tersebut Bebek Judes namanya, semalam pemilik Rumah makan Bebek Judes, Bapak Adhi, menceritakan dimana yang namanya usaha pasti ada naik turunnya, tergantung bagaimana kita mengelola usaha tersebut. Apalagi di bidang kuliner, tidak hanya mengutamakan kuantitas, melainkan kualitas juga harus dipertahankan.


Sebelumnya Bapak Adhi ini, diawal-awal memulai usaha kuliner bebek judes, dalam setahun pertama beliau telah berhasil membuka 9 cabang di berbagai tempat, hingga sampai di luar kota. 

Bahkan pernah semenjak launching awal di salah satu kota perbatasan antara jawa barat dan jawa tengah, omset pernah dicapai antara 5-6 juta dalam semalam.

Wow, luar biasa bukan. Kira-kira menurut teman-teman, berapakah omset dalam sebulan apabila kualitas terus dipertahankan?. Boleh dihitung sendiri.

Kalau sudah seperti diatas, kenapa harus TUTUP. Apakah karena salah Manajemen, salah tempat, atau kurang perhatian dari Ownernya?...


Pak Adhi bercerita bahwa salah satu kesalahan fatalnya adalah kurangnya kontrol dari Manajemen pusat, dan kerjasama dari pemilik franchise yang hanya mau terima hasil saja, tanpa mengedepankan mutu dan kualitas rasa dari Bebek Judes ini. 

Hingga akhirnya Pak Adhi sebagai owner Bebek Judes melakukan beberapa strategi untuk mempertahankan usaha dengan cara audit ke setiap cabang. Hasil auditpun sudah dikirimkan melalui email kepada pemilik franchise, namun apa kata pemilik franchise tersebut : “memang perlu ya baca hasil audit?”. Wow, luar biasa perilaku pemilik franchise ini. 

Selain audit, Dilakukan juga take over sementara untuk memperbaiki manajemen cabang yang omsetnya dari minus hingga kembali ke titik stabil, bahkan mulai naik omsetnya.
Tetap saja tidak berhasil, itu semua dikarenakan adanya pihak dari keluarga pemilik franchise yang merasa iri karena ketahuan adanya ketidakberesan dalam manajemen pembeli franchise Bebek Judes.

Nah satu lagi nih poin dari pengalaman Pak Adhi, yaitu boleh kita merekrut anggota keluarga dalam bisnis, apalagi memberikan kepercayaan penuh kepadanya, namun bisnis tetap bisnis ya, selalu ada perjanjian tertulis antara pihak pemilik dan anggota keluarga tersebut sebagai karyawan di bisnis kita. Kalau istilah kasarnya, lebih baik debat atau ribut diawal, dibandingkan kalau sudah terlanjur, malah bisa merusak hubungan tali silaturahmi antar saudara.

Oiya, Bapak Adhi juga bercerita, dalam sebuah usaha atau bisnis, tidak cukup hanya membuat SOP (Standar Operation Procedure) saja, yang didalam SOP tersebut sudah dibuat sebaik mungkin. Contoh : karyawan diseleksi yang diutamakan adalah yang pernah bekerja di perusahaan franchise makanan. Tapi tetap saja ada masalah, kembali lagi, sebagai pemilik bisnis kita juga harus selalu kontrol lapangan, apakah sudah sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan.

Dan satu lagi, buat pelaku usaha Franchise, perlu diperhatikan : kita tidak hanya sekali saja berhubungan dengan partner franchise, tapi kita akan terus bekerja sama sampai usaha kita tetap selalu dihati pelanggan, dan bertahan sampai selamanya. Amin Yaa Rabbal Alamin.
Oleh karena itu, kita juga harus memilih partner yang tidak hanya memiliki uang dan kemampuan dalam mengelola usaha, namun kita juga perlu mengutamakan ATTITUDE dari partner kerja kita.

Kalau dalam bisnis saya, pakai cara test DISC yaitu sebuah test untuk memahami tipe-tipe perilaku dan gaya kepribadian, pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Maston. Semacam test IQ di kertas selembar. Boleh dicoba teman-teman semua.


Namun acara Grand Closing semalam memang sukses luar biasa, tidak kalah dengan acara Grand Opening, para anggota TDA banyak memenuhi ruangan satu-satunya cabang Bebek Judes yang tersisa di daerah Kartini, jl. Mayor Oking no.73, Bekasi. Owner bebek judes sendiri Pak Adhi sangat bahagia akhirnya lebih memilih menutup  Rumah makan bebek judes, dan memilih bisnis barunya untuk lebih dikembangkan lagi yaitu BJ Catering Service.

Nah buat yang ingin menggunakan Jasa Catering Service, atau Wedding Planner, bisa hubungi Pak Adhi sebagai Ownernya… Dijamin rasanya maknyus, karena cita rasa dari bebek judes saja ngangenin banget, sampai saya sempat bertanya, nanti kalau kangen makan bebek judes gimana dunk?.


Mau tau serunya acara semalam, saya share fotonya nih… Karena acara tersebut adalah kopdar (kopi darat) ajang perkenalan keluarga baru TDA Bekasi.

Dan pastinya terima kasih TDA, karena menulis, saya mendapat hadiah keren dari TDA.

#10HariMenulisBlog
#financialplanner
#ManajemenAssetSyariah
Follow IG saya @steviegustriany

Gimana teman-teman, dari foto-foto ini, seru kan acaranya?. Ini baru foto lho, apalagi ketemu orang-orangnya langsung... I Love This Community



Semoga bermanfaat ya teman-teman semua, karena dari sinilah kita bisa belajar banyak pengalaman dari para pebisnis yang selalu semangat dalam memperbesar usaha/bisnisnya hingga sukses.

Nantikan cerita stevie selanjutnya ya... 
Jangan lupa follow IG dan Blog www.duniastevie.blogspot.co.id

With Love

STEVIE GUSTRIANY, SE. QWP

2 comments:

  1. tulisannya keren mbak, menginspirasi, apalagi ada foto aku .. ha ha
    Kiosbarcode.Com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih pak masyon... hahaha, kapan lagi dipajang fotonya...

      Delete