Assalamualaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh teman-teman…
Menjadi seorang entrepreneur itu sangat menyenangkan,
apalagi disaat bisnis kita berkembang pesat dan bermanfaat bagi orang lain.
Kopdar Keluarga TDA Bekasi |
Semalam saya
menghadiri acara Kopdar TDA sekaligus Grand
Closing Sebuah Rumah makan yang pernah booming
selama 4 tahun ini. Pastinya Anda bertanya-tanya, Rumah makan apa sih? Dan, kok
Grand Closing pakai acara sih?
Apalagi, Closing kok bahagia sih,
bukannya sedih?.
Inilah uniknya
komunitas TDA (Tangan Di Atas). Rumah makan tersebut Bebek Judes namanya,
semalam pemilik Rumah makan Bebek Judes, Bapak Adhi, menceritakan dimana yang
namanya usaha pasti ada naik turunnya, tergantung bagaimana kita mengelola
usaha tersebut. Apalagi di bidang kuliner, tidak hanya mengutamakan kuantitas,
melainkan kualitas juga harus dipertahankan.
Sebelumnya Bapak Adhi ini, diawal-awal memulai usaha kuliner bebek judes, dalam setahun pertama beliau telah berhasil membuka 9 cabang di berbagai tempat, hingga sampai di luar kota.
Bahkan pernah semenjak launching awal
di salah satu kota perbatasan antara jawa barat dan jawa tengah, omset pernah
dicapai antara 5-6 juta dalam semalam.
Wow, luar biasa
bukan. Kira-kira menurut teman-teman, berapakah omset dalam sebulan apabila
kualitas terus dipertahankan?. Boleh dihitung sendiri.
Kalau sudah seperti
diatas, kenapa harus TUTUP. Apakah karena salah Manajemen, salah tempat, atau kurang
perhatian dari Ownernya?...
Pak Adhi bercerita
bahwa salah satu kesalahan fatalnya adalah kurangnya kontrol dari Manajemen
pusat, dan kerjasama dari pemilik franchise
yang hanya mau terima hasil saja, tanpa mengedepankan mutu dan kualitas rasa
dari Bebek Judes ini.
Hingga akhirnya Pak Adhi sebagai owner Bebek Judes melakukan beberapa strategi untuk mempertahankan
usaha dengan cara audit ke setiap cabang. Hasil auditpun sudah dikirimkan
melalui email kepada pemilik franchise,
namun apa kata pemilik franchise
tersebut : “memang perlu ya baca hasil audit?”. Wow, luar biasa perilaku pemilik
franchise ini.
Selain audit,
Dilakukan juga take over sementara
untuk memperbaiki manajemen cabang yang omsetnya dari minus hingga kembali ke
titik stabil, bahkan mulai naik omsetnya.
Tetap saja tidak
berhasil, itu semua dikarenakan adanya pihak dari keluarga pemilik franchise
yang merasa iri karena ketahuan adanya ketidakberesan dalam manajemen pembeli
franchise Bebek Judes.
Nah satu lagi nih
poin dari pengalaman Pak Adhi, yaitu boleh kita merekrut anggota keluarga
dalam bisnis, apalagi memberikan kepercayaan penuh kepadanya, namun bisnis
tetap bisnis ya, selalu ada perjanjian tertulis antara pihak pemilik dan
anggota keluarga tersebut sebagai karyawan di bisnis kita. Kalau istilah
kasarnya, lebih baik debat atau ribut diawal, dibandingkan kalau sudah terlanjur,
malah bisa merusak hubungan tali silaturahmi antar saudara.
Oiya, Bapak Adhi
juga bercerita, dalam sebuah usaha atau bisnis, tidak cukup hanya membuat SOP (Standar Operation Procedure) saja, yang
didalam SOP tersebut sudah dibuat sebaik mungkin. Contoh : karyawan diseleksi
yang diutamakan adalah yang pernah bekerja di perusahaan franchise makanan.
Tapi tetap saja ada masalah, kembali lagi, sebagai pemilik bisnis kita juga
harus selalu kontrol lapangan, apakah sudah sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan.
Dan satu lagi, buat
pelaku usaha Franchise, perlu diperhatikan : kita tidak hanya sekali saja
berhubungan dengan partner franchise, tapi kita akan terus bekerja sama sampai
usaha kita tetap selalu dihati pelanggan, dan bertahan sampai selamanya. Amin
Yaa Rabbal Alamin.
Oleh karena itu,
kita juga harus memilih partner yang tidak hanya memiliki uang dan kemampuan
dalam mengelola usaha, namun kita juga perlu mengutamakan ATTITUDE dari partner kerja kita.
Kalau dalam bisnis
saya, pakai cara test DISC yaitu sebuah test untuk memahami tipe-tipe perilaku
dan gaya kepribadian, pertama kali dikembangkan oleh William Moulton Maston.
Semacam test IQ di kertas selembar. Boleh dicoba teman-teman semua.
Namun acara Grand
Closing semalam memang sukses luar biasa, tidak kalah dengan acara Grand
Opening, para anggota TDA banyak memenuhi ruangan satu-satunya cabang Bebek
Judes yang tersisa di daerah Kartini, jl. Mayor Oking no.73, Bekasi. Owner
bebek judes sendiri Pak Adhi sangat bahagia akhirnya lebih memilih menutup Rumah makan bebek judes, dan memilih bisnis
barunya untuk lebih dikembangkan lagi yaitu BJ Catering Service.
Nah buat yang ingin
menggunakan Jasa Catering Service, atau Wedding Planner, bisa hubungi Pak Adhi
sebagai Ownernya… Dijamin rasanya maknyus, karena cita rasa dari bebek judes
saja ngangenin banget, sampai saya sempat bertanya, nanti kalau kangen makan
bebek judes gimana dunk?.
Mau tau serunya acara semalam, saya share fotonya nih… Karena acara tersebut adalah kopdar (kopi darat) ajang perkenalan keluarga baru TDA Bekasi.
Dan pastinya terima kasih TDA, karena menulis, saya mendapat hadiah keren dari TDA.
Gimana teman-teman, dari foto-foto ini, seru kan acaranya?. Ini baru foto lho, apalagi ketemu orang-orangnya langsung... I Love This Community
Nantikan cerita stevie selanjutnya ya...
Jangan lupa follow IG dan Blog www.duniastevie.blogspot.co.id
With Love
STEVIE GUSTRIANY, SE. QWP
tulisannya keren mbak, menginspirasi, apalagi ada foto aku .. ha ha
ReplyDeleteKiosbarcode.Com
Terima kasih pak masyon... hahaha, kapan lagi dipajang fotonya...
Delete