Arti Keluarga dalam proses perjalanan hidup
sampai saat ini…
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
teman-temanku…
Alhamdulillah, hari ini adalah hari ketiga
saya selama 10 hari dalam memenuhi komitmen untuk bisa menulis setiap hari.
Semoga dengan tantangan ini, saya bisa
terbiasa menulis tanpa harus diberi tema yaaa….
Tema hari ini yaitu, seperti apakah arti dan
peranan keluarga dalam proses perjalanan hidup saya sampai saat ini?.
Kalau ditanyakan, seperti apakah dan
bagaimanakah peranan keluarga dalam hidup saya? Jawaban saya adalah keluargaku
adalah hidupku. Keluarga sangatlah penting dalam setiap irama kehidupan saya,
karena tanpa keluarga, saya bukanlah apa-apa. Dari mulai saya diberikan nafas
pertama oleh Allah Subhanawata’ala, hal yang pertama kali saya lihat adalah
wajah mama dan papa, yang memberikan saya kehangatan sebuah keluarga. Dengan
penuh kasih sayang dan dedikasi penuh kedua orang tua saya, mendidik dan
membimbing saya hingga terbentuklah pribadi saya yang sekarang ini.
Orang tua tidak mengharapkan apa-apa,
asalkan anak-anak mereka bisa menjadi seorang yang berhasil, dalam artian
menjadi pribadi yang mandiri dan berhasil dalam meraih apa yang anak-anak
mereka impikan.
Yess… Alhamdulillah banyak sekali pelajaran yang
saya dapatkan dari perjalanan hidup saya semenjak kecil, sampai sekarang saya
sudah memiliki keluarga kecil sendiri.
Ternyata menjadi orang tua itu tidak mudah
seperti apa yang saya bayangkan, membayangkan dulu saya dengan gejolak anak
muda penuh dengan rasa berontak apabila apa yang disarankan orang tua tidak
sesuai dengan keinginan saya, dan akhirnya orang tua pun mengalah asalkan saya
tetap selalu menjunjung tinggi etika dan kejujuran. (Rasa menyesal menggelayut
dalam diri saya).
Dan kini, saya baru mulai mendidik anak yang
berusia 7 tahun dan 5 tahun saya terkadang masih belum sabar. Ya Allah, betapa
sabarnya keluargaku terhadapku… Terlebih lagi disaat problema dalam rumah
tangga yang katanya masa usia pernikahan 1-5 tahun itu banyak godaan,
keluargalah yang selalu menjadi landasan kehidupan saya.
Memang kata orang itu semua adalah mitos,
tapi berdasarkan pengalaman saya, pastilah yang namanya ber-rumah tangga pasti
ada manis pahitnya kehidupan, dimana dalam masa 1-5 tahun itu kita benar-benar
mulai dari nol, yaitu tahap saling mengenal dan memahami betul pasangan kita
dan keluarganya. Dengan kata lain, udah nggak pakai kata jaim (jaga image).
Bersyukur karena keluarga sayalah, saya bisa
menjadi seperti sekarang, bersyukur karena restu dari keluarga, saya memiliki suami yang sholeh,
pengertian, dan sangat sayang dengan keluarganya. Bersyukur saya memiliki 2
anak perempuan yang sholeha, cantik, serta selalu menjadi semangat dan
kebanggaan dalam keluarga saya.
Tantangannya adalah, dengan Ridho Allah
Subhanawata’ala saya bisa mendidik dan membimbing anak-anak saya menjadi anak
yang sholeh/sholeha, jujur, dan saling menjaga satu sama lain menjadi sebuah
tim yang solid dan bahagia. Amin Yaa Rabbal Alamin.
Walaupun dalam prakteknya, selalu saja ada
keributan dirumah… namanya anak-anak, pasti ada yg suka iseng dan berebut
mainan.
Tapi keributan itulah yang saya selalu rindukan,
karena bingung juga terbiasa dengan keramaian suara anak-anak, tetiba sepi dan senyap…
jadi pertanyaan, kenapa nih?. (biasanya curiga kalo anak diam, takut sakit).
"Time spent with family is worth every second, don't wait until it's too late to tell someone how much you love, how much you care, because when they're gone, no matter how loud you shout and cry, they won't hear you anymore".
I Love You, Thank You, and I Share... I Love My Family Always
With Love,
STEVIE GUSTRIANY
#10HariMenulisBlog
#financialplanner
#ManajemenAssetSyariah
Follow my IG @steviesusetyo
ya Ampun gak nyangka deh ternyata mba stev udah ada 2 krucil yg udah gede .. Momy Hebat , energik dan modern ... Semoga bisa kaya mba stev nih aira , Salut ^_^
ReplyDeleteHehehe, aira bisa aja...
ReplyDeleteAmin Yaa Rabbal Alamin, semoga doa Aira diIjabah ALLAH Subhana Wata'ala ya sayang...