Sunday 2 October 2016

Pentingnya Sebuah Keluarga Dalam Perjalanan Hidup

Arti Keluarga dalam proses perjalanan hidup sampai saat ini…

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh teman-temanku…

Alhamdulillah, hari ini adalah hari ketiga saya selama 10 hari dalam memenuhi komitmen untuk bisa menulis setiap hari.
Semoga dengan tantangan ini, saya bisa terbiasa menulis tanpa harus diberi tema yaaa….

Tema hari ini yaitu, seperti apakah arti dan peranan keluarga dalam proses perjalanan hidup saya sampai saat ini?.

Kalau ditanyakan, seperti apakah dan bagaimanakah peranan keluarga dalam hidup saya? Jawaban saya adalah keluargaku adalah hidupku. Keluarga sangatlah penting dalam setiap irama kehidupan saya, karena tanpa keluarga, saya bukanlah apa-apa. Dari mulai saya diberikan nafas pertama oleh Allah Subhanawata’ala, hal yang pertama kali saya lihat adalah wajah mama dan papa, yang memberikan saya kehangatan sebuah keluarga. Dengan penuh kasih sayang dan dedikasi penuh kedua orang tua saya, mendidik dan membimbing saya hingga terbentuklah pribadi saya yang sekarang ini.

Orang tua tidak mengharapkan apa-apa, asalkan anak-anak mereka bisa menjadi seorang yang berhasil, dalam artian menjadi pribadi yang mandiri dan berhasil dalam meraih apa yang anak-anak mereka impikan.

Yess… Alhamdulillah banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dari perjalanan hidup saya semenjak kecil, sampai sekarang saya sudah memiliki keluarga kecil sendiri.
Ternyata menjadi orang tua itu tidak mudah seperti apa yang saya bayangkan, membayangkan dulu saya dengan gejolak anak muda penuh dengan rasa berontak apabila apa yang disarankan orang tua tidak sesuai dengan keinginan saya, dan akhirnya orang tua pun mengalah asalkan saya tetap selalu menjunjung tinggi etika dan kejujuran. (Rasa menyesal menggelayut dalam diri saya). 



Dan kini, saya baru mulai mendidik anak yang berusia 7 tahun dan 5 tahun saya terkadang masih belum sabar. Ya Allah, betapa sabarnya keluargaku terhadapku… Terlebih lagi disaat problema dalam rumah tangga yang katanya masa usia pernikahan 1-5 tahun itu banyak godaan, keluargalah yang selalu menjadi landasan kehidupan saya.
Memang kata orang itu semua adalah mitos, tapi berdasarkan pengalaman saya, pastilah yang namanya ber-rumah tangga pasti ada manis pahitnya kehidupan, dimana dalam masa 1-5 tahun itu kita benar-benar mulai dari nol, yaitu tahap saling mengenal dan memahami betul pasangan kita dan keluarganya. Dengan kata lain, udah nggak pakai kata jaim (jaga image).

Bersyukur karena keluarga sayalah, saya bisa menjadi seperti sekarang, bersyukur karena restu dari keluarga, saya memiliki suami yang sholeh, pengertian, dan sangat sayang dengan keluarganya. Bersyukur saya memiliki 2 anak perempuan yang sholeha, cantik, serta selalu menjadi semangat dan kebanggaan dalam keluarga saya.

Tantangannya adalah, dengan Ridho Allah Subhanawata’ala saya bisa mendidik dan membimbing anak-anak saya menjadi anak yang sholeh/sholeha, jujur, dan saling menjaga satu sama lain menjadi sebuah tim yang solid dan bahagia. Amin Yaa Rabbal Alamin.

Walaupun dalam prakteknya, selalu saja ada keributan dirumah… namanya anak-anak, pasti ada yg suka iseng dan berebut mainan.
Tapi keributan itulah yang saya selalu rindukan, karena bingung juga terbiasa dengan keramaian suara anak-anak, tetiba sepi dan senyap… jadi pertanyaan, kenapa nih?. (biasanya curiga kalo anak diam, takut sakit).


Mungkin saya tidak pandai dalam berkata-kata, tapi dengan gambar diatas, hati saya merasa leleh, betapa anak saya sangat bahagia dan cinta keluarganya. Dimana saya sangat bangga dan bersyukur, berterima kasih atas semua kasih sayang yang diberikan keluarga saya untuk saya. Betapa hebatnya kedua anak ini membuat sebuah kartu ucapan dan kata-kata dalam bahasa inggris yang membuat saya semangat untuk selalu memberikan yang terbaik untuk keluarga saya.

Dear mama, papa, saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dari lubuk hati  saya yang paling dalam, betapa banyaknya pengorbanan kalian yang dulu berjuang untuk memberikan pendidikan baik pendidikan formal, maupun pendidikan etika sebagai seorang manusia demi anak-anak kalian. Maafkanlah saya yang dulu selalu membuat kalian sedih, dan tidak menyadari betapa mulianya tindakan kalian. InShaaALLAH saya ingin membahagiakan kalian sekali lagi, karena tanpa kalian apalah artinya anakmu ini...

Semoga cerita saya menjadi cerminan, bahwa selama masih hidup, hargailah kedua orang tuamu, keluargamu, cintailah keluargamu tanpa syarat, bahagiakanlah mereka. Bukan hanya kebahagiaan materi, tapi dengan kita berkomunikasi serta mengajak keluarga kecil kita untuk mempererat tali silaturahim kita kepada kedua orang tua kita, itu sudah cukup bagi kedua orang tuamu. (noted to myself), jagalah selalu keluargamu, karena adanya keluarga bisa membantu kita merasakan bahwa kita hidup di dunia ini tidak sendiri, karena keluarga kita ada selalu ada dihati.

"Time spent with family is worth every second, don't wait until it's too late to tell someone how much you love, how much you care, because when they're gone, no matter how loud you shout and cry, they won't hear you anymore".

I Love You, Thank You, and I Share... I Love My Family Always



With Love,
STEVIE GUSTRIANY

#10HariMenulisBlog
#financialplanner
#ManajemenAssetSyariah
Follow my IG @steviesusetyo




2 comments:

  1. ya Ampun gak nyangka deh ternyata mba stev udah ada 2 krucil yg udah gede .. Momy Hebat , energik dan modern ... Semoga bisa kaya mba stev nih aira , Salut ^_^

    ReplyDelete
  2. Hehehe, aira bisa aja...
    Amin Yaa Rabbal Alamin, semoga doa Aira diIjabah ALLAH Subhana Wata'ala ya sayang...

    ReplyDelete