Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
teman-temanku…
Apa kabar hari ini? Semoga hari ini dan
seterusnya adalah hari yang indah buat kita semua.
Kali ini saya ingin bercerita mengenai
bagaimanakah peran seorang ibu dalam penggunaan smartphone/gadget dan social
media terhadap anak-anak?.
Pastinya zaman sekarang tidaklah heran
apabila rata-rata semua penduduk kota sudah memiliki dan terbiasa dengan
teknologi canggih, terutama penggunaan smartphone
ataupun gadget lainnya untuk menopang kehidupan sosial mereka. Ya gak jauh sih
sama saya, nggak bohong kalau saya nggak suka dengan penggunaan smartphone selain sebagai alat
komunikasi, tapi juga sebagai tuntutan gaya hidup di kota.
Seperti yang sekarang ada di iklan Smartphone di televisi, “Muka masa kini,
Handphone kok seperti ini?”… (seorang
nenek yang kaget saat meminjam handphone ke seorang anak muda tampan, sambil
liat handphone pemuda tersebut jadul yang cuma bisa dipake sms dan telephone saja). Apa kata dunia, pikir
nenek tersebut…
Kemarin saat saya sedang belajar mengenai
perencanaan keuangan ditanya, sebenarnya apa sih fungsi memiliki handphone mahal?. Kenapa harus membeli
yang mahal?. Jawabannya pun bervariasi, dan ternyata selama ini apabila
mengikuti perkembangan teknologi saat ini, salah besar!.
Seharusnya kita harus mengerti value
dari sebuah teknologi, buat apa beli barang yang mahal, kalau ada barang yang
lebih murah dengan kemampuan yang sama seperti barang mahal tersebut?. Kenapa
selisih dari pembelian barang yang lebih murah tersebut tidak kita gunakan atau
alokasikan untuk perencanaan keuangan yang lain?.
Nah dengan pernyataan tersebut, saya mulai
berhitung lagi mengenai value dari sebuah barang, apakah sesuai dengan need kita ataupun want kita.
Kembali ke Laptop… Memang sekarang saya
menggunakan smartphone yang saya gunakan untuk menunjang pekerjaan saya,
yaitu untuk presentasi tanpa harus membawa berat-berat laptop di tas saya.
Tapi dengan canggihnya dan kecepatan smartphone saya ini, membuat anak-anak
saya senang menggunakannya, memang sudah saya STOP untuk penggunaan youtube, tapi mereka menggunakannya dengan
bijak dan positif, yaitu menggunakan aplikasi notes untuk membuat sebuah gambar tanpa tangan mereka harus
berkotor-kotor terkena crayon, spidol, atau cat air.
Akan tetapi, saya salah!. Ternyata radiasi cahaya
pada smartphone sangatlah tidak
bersahabat, anak pertama saya sempat mengeluh sakit pegel/cape matanya. Nah
mulai dari kejadian tersebut, saya pun pelan-pelan mengurangi penggunaan smartphone atau gadget pada anak-anak
saya. Dan dihimbau juga, bahwa radiasi wifi, ataupun mobile data pada smartphone ternyata bisa merusak
gelombang otak kita lho.
Semenjak saat itu hingga saat ini,
alhamdulillah dengan memberikan pengertian kepada kedua anak-anak saya, bahwa
penggunaan smartphone itu tidak baik
untuk anak-anak, dan memberikan contoh bisa membuat anak-anak memakai kacamata,
akhirnya sampai sekarang anak-anak saya mulai berkurang bermain dengan smartphone saya ataupun papanya.
Intinya adalah, sebenarnya boleh-boleh saja
memberikan anak gadget, tapi semua itu ada batasannya. Karena apabila pemakaian
berlebih, dampaknya sangat cepat sekali terhadap daya lihat anak.
Social
media, anak-anak saya belum
mengerti dengan keberadaannya, paling mereka hanya tahu youtube saja, kalau saya sedang chatting
dengan menggunakan whatsapp, “oh mama
lagi sms”.
Dulu memang saya pernah membuatkan akun blog
untuk anak-anak saya, dan akun youtube
yang saya isi dengan pertumbuhan masa kecil ana-anak saya. Apalagi kedua putri
kecil saya ini hobby bikin video di smartphone
saya, sampai penuh memori di smartphone.
Cuma ya, tergantung mood saya juga, banyak
yang belum diunggah, maklum untuk mengupload
butuh koneksi yang kuat, sedangkan koneksi wifi ditempat umum harus berbagi
dengan yang lain.
Oiya, satu lagi, untuk ibu-ibu atau para
orang tua, mohon diperhatikan saat anak-anak menggunakan smartphone/gadgetnya ya, baik dalam penggunaan game atau saat
nonton youtube. Sebaiknya dikunci
pengaturan pada aplikasinya, contoh aplikasi pada youtube, untuk di setting ke restricted mode. Jadi video diatas usia
17 tahun dengan otomatis tidak akan terbuka oleh anak-anak.
Tapi misal menonton film kartun atau main
game, juga tetap diawasi/dampingi ya ibu-ibu, karena saya pernah menemukan ada
adegan 17 tahun keatas pada film-film kartun dan pada game online.
Bijaklah pada penggunaan smartphone/gadget serta social media pada anak-anak. Karena,
tidak semuanya itu baik, selain radiasi cahaya dan gelombang sinyal tidak baik,
jendela dunia juga merupakan salah satu alat yang digunakan para penjahat untuk
menjerat anak-anak.
Semoga anak-anak kita selalu dilindungi oleh
Allah Subhanawata’ala dari mata jahat ya…
Nah, mau tau sisi positif penggunaan
Smartphone anak-anak saya? Ini nih gambar hasil coretan anak-anak saya.
Ceritanya bajunya tinkerbell dan little princess "gambarnya adek" |
Hahaha... yaa seperti itulah gambar si kecil... namanya latihan gambar...
Semoga cerita saya bermanfaat buat teman-teman semua...
With Love,
STEVIE GUSTRIANY, SE,QWP
#10HariMenulisBlog
Follow my IG @steviegustriany
#ManajemenAssetSyariah
#financial planner
wah, keren mbak karya si kecil :) setuju, emang harus win2 ya smartphone utk anak2^^
ReplyDeleteTerima kasih mbak @Prita Hw sudah mampir... (^^,)
Deleteanak2 ga aku instal game skr di hape, mba. Ya itu efek negatifnya dah ketara bgt. Si bungsu suka marah2 kalu hp nya lobet. Ya sudahlah mending aku uninstal semuanya, lebih aman.
ReplyDeleteBetul mbak @Ahlial Citra, emang kudu blank fasilitas bermain di smartphone... kalo case ku,kadang masih suka kelolosan pas si kakak lagi main kermh temennya, menurut laporan si mbak katanya main game di smartphone eyangnya tmen anakku... hadeuhh, untung jarang mainnya
Delete